Jumat, 27 Mei 2011

IJEKSI INTRAMUSKULER

Pengertian :
Memasukkan cairan obat langsung dalam jumlah yang lebih besar ke dalam otot tubuh.

Tujuan :
Pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan
Lokasi yang digunkan untuk penyunikan :
1. Deltoid
http://2.bp.blogspot.com/_Idey-g1tbqk/TKp44_iScMI/AAAAAAAABTM/AcF99E71BbM/s320/aa.png
2. Dorso gluteal
http://2.bp.blogspot.com/_Idey-g1tbqk/TKp594D6qvI/AAAAAAAABTk/Uo2fYoZieKY/s320/bb.png
3. Vastus lateralis
4. Rektus femoralis

Daerah tersebut diatas digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf.

Persiapan alat :
1. Handscoon 1 pasang
2. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
3. Bak instrument
4. Kom berisi kapas alcohol
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Obat injeksi dalam vial atau ampul
8. Daftar pemberian obat
9. Kikir ampul bila diperlukan

Pelaksanaan :
B. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/ validasi
3. Kontrak

C. Fase kerja
1. Siapkan peralatan ke dekat pasien
2. Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga privasi pasien
3. Cuci tangan
4. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B (Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan waktu) *sekarang 10 benar
5. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
6. Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di injeksi
7. Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
8. Mematahkan ampula dengan kikir
9. Memakai handscoon dengan baik
10. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik septic dan aseptic
11. Menentukan daerah yang akan disuntik
12. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
13. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkuler menggunakan kapas alcohol 70% tunggu sampai kering
14. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominant)
15. Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90̊
16. Lakukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru). Jika tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan
17. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar)
18. Lakukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat.
19. Rapikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5% sebelum dibuang)
20. Lepaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine
21. Cuci tangan

D. Fase terminasi
1. Evalusi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
2. Rencana tindak lanjut
3. Kontrak yang akan datang

EVALUASI
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Oleh karena injeksi ini menakutkan klien, maka usahakan klien tidak menjadi takut dengan memberikan penjelasan.
2. Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik baik pada alat-alat maupun cara kerja.
3. Pada injeksi IM, memasukkan jarum seperti melepaskan anak panah sehingga rasa sakit berkurang
4. Tempat penyuntikan IM pada Muskuslus Gluteus harus betul-betul tepat, apabila salah akan berbahaya karena dapat mengena saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan.
5. Jangan salah memberikan obat atau salah memberikan kepada klien lain, ingat prinsip 5 benar dalam pemberian obat.
6. Perhatikan reaksi-reaksi klien setelah dapat disuntikan dan dicatat serta laporkan.



PROSEDUR MEMBERIKAN INJEKSI INTRAMUSKULER
·        PENGERTIAN

Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot dengan menggunakan spuit .

·        TUJUAN

Memasukkan sejumah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi .

·        INDIKASI

*      Klien tidak dapat bertoleransi terhadap pemberian obat oral
*      Ketika menginginkan reaksi obat yang lebih cepat daripada pemberian via subkutan

·        KONTRAINDIKASI

Tidak efektif jika dilakukan klien dengan   :
*      Atrofi otot , misalnya pada klien dengan stroke , injuri spinal cord / tulang belakang
*      Penurunan aliran darah shock

·        HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

*      Yakinkan bahwa klien tidak mengalami alergi obat yang akan disuntikkan
*      Perkirakan dengan benar lokasi penyuntikan
*      Pada klien yang mendapatkan obat secara regular / terus menerus ( misalnya vitamin B12 ) maka lakukan rotasi penyuntikan
*      Jika klien yang akan disuntikkan adalah anak – anak , maka perawat dapat meminta bantuan orang tua dalam menurunkan ketegangan / kecemasan anak tersebut . suntikkan pula dengan menggunakan ukuran spuit dan jarum yang sesuai



·        PERSIAPAN ALAT

*      Daftar buku obat / catatan , jadwal pemberian obat
*      Obat dalam tempatnya
*      Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran : dewasa 2,5 – 3,75 dan anak-anak 1,25 – 2,5 cm
*      Kapas alcohol dalam tempatnya
*      Cairan pelarut
*      Bak injeksi
*      Bengkok

·        PROSEDUR KERJA

*      Cuci tangan
*      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
*      Ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis , setelah itu letakkan pada bak injeksi
*      Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan ( lihat lokasi penyuntikan )
*      Desinfeksi dengan kapas alcohol tempat yang akan dilakukan penyuntikan
*      Lakukan penyuntikan :
§         Pada daerah paha ( vastus lateralis ) , anjurkan pasien untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi

§         Pada ventrogluteal , anjurkan pasien untuk miring , tengkurap atau terlentang dengan lutut dan pinggul pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan dalam keadaan fleksi


§         Pada daerah dorso gluteal , anjurkan pasien untuk tengkurap dengan lutut diputar kea rah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah

§         Pada daerah deltoid ( lengan atas ) , anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi
*      Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus
*      Setelah jarum masuk , lakukan aspirasi spuit . bila tidak ada darah , semprotkan obat secara perlahan hingga habis
*      Setelah selesai , ambil spuit dengan manarik spuit dan tekan daerah penyuntikan dengan kapas alcohol , kemudian letakkan spuit yang telah digunakan pada bengkok
*      Catat reaksi , jumlah dosis dan waktu pemberian
*      Cuci tangan

IJEKSI INTRAMUSKULER


http://3.bp.blogspot.com/_Idey-g1tbqk/TKp4cYY1E9I/AAAAAAAABTE/j5krwRsc_d4/s320/diagram_comparing_needle_si%5B1%5D.gifPengertian :
Memasukkan cairan obat langsung dalam jumlah yang lebih besar ke dalam otot tubuh.

Tujuan :
Pemberian obat dengan absorbsi lebih cepat dibandingkan dengan subcutan
Lokasi yang digunkan untuk penyunikan :
1. Deltoid
http://2.bp.blogspot.com/_Idey-g1tbqk/TKp44_iScMI/AAAAAAAABTM/AcF99E71BbM/s320/aa.png
2. Dorso gluteal
http://2.bp.blogspot.com/_Idey-g1tbqk/TKp594D6qvI/AAAAAAAABTk/Uo2fYoZieKY/s320/bb.png
3. Vastus lateralis
4. Rektus femoralis

Daerah tersebut diatas digunakan dalam penyuntikan dikarenakan massa otot yang besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf.

Persiapan alat :
1. Handscoon 1 pasang
2. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
3. Bak instrument
4. Kom berisi kapas alcohol
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Obat injeksi dalam vial atau ampul
8. Daftar pemberian obat
9. Kikir ampul bila diperlukan

Pelaksanaan :
B. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/ validasi
3. Kontrak

C. Fase kerja
1. Siapkan peralatan ke dekat pasien
2. Pasang sketsel atau tutup tirai untuk menjaga privasi pasien
3. Cuci tangan
4. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B (Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan waktu) *sekarang 10 benar
5. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
6. Letakkan perlak dan pengalas dibawah daerah yang akan di injeksi
7. Posisikan pasien dan bebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian pasien
8. Mematahkan ampula dengan kikir
9. Memakai handscoon dengan baik
10. Memasukkan obat kedalam spuit sesuai dengan advice dokter dengan teknik septic dan aseptic
11. Menentukan daerah yang akan disuntik
12. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
13. Hapushamakan daerah penyuntikan secara sirkuler menggunakan kapas alcohol 70% tunggu sampai kering
14. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominant)
15. Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan kulit membentuk sudut 90̊
16. Lakukan aspirasi yaitu tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk kedalam pembuluh darah yang ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum mengenai pembuluh darah, maka cabut segera spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru). Jika tidak keluar darah maka masukkan obat secara perlahan-lahan
17. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat menarik jarum keluar tekan bekas suntikan dengan kapas alcohol agar darah tidak keluar)
18. Lakukan masase pada tempat bekas suntikan (pada injeksi suntikan KB maka daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan masase, karena akan mempercepat reaksi obat, sehingga menurunkan efektifitas obat.
19. Rapikan pasien dan bereskan alat (spuit diisi dengan larutan chlorine 0,5% sebelum dibuang)
20. Lepaskan sarung tangan rendam dalam larutan chlorine
21. Cuci tangan

D. Fase terminasi
1. Evalusi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
2. Rencana tindak lanjut
3. Kontrak yang akan datang

EVALUASI
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Oleh karena injeksi ini menakutkan klien, maka usahakan klien tidak menjadi takut dengan memberikan penjelasan.
2. Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik baik pada alat-alat maupun cara kerja.
3. Pada injeksi IM, memasukkan jarum seperti melepaskan anak panah sehingga rasa sakit berkurang
4. Tempat penyuntikan IM pada Muskuslus Gluteus harus betul-betul tepat, apabila salah akan berbahaya karena dapat mengena saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan.
5. Jangan salah memberikan obat atau salah memberikan kepada klien lain, ingat prinsip 5 benar dalam pemberian obat.
6. Perhatikan reaksi-reaksi klien setelah dapat disuntikan dan dicatat serta laporkan.



PROSEDUR MEMBERIKAN INJEKSI INTRAMUSKULER
·        PENGERTIAN

Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot dengan menggunakan spuit .

·        TUJUAN

Memasukkan sejumah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi .

·        INDIKASI

*      Klien tidak dapat bertoleransi terhadap pemberian obat oral
*      Ketika menginginkan reaksi obat yang lebih cepat daripada pemberian via subkutan

·        KONTRAINDIKASI

Tidak efektif jika dilakukan klien dengan   :
*      Atrofi otot , misalnya pada klien dengan stroke , injuri spinal cord / tulang belakang
*      Penurunan aliran darah shock

·        HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

*      Yakinkan bahwa klien tidak mengalami alergi obat yang akan disuntikkan
*      Perkirakan dengan benar lokasi penyuntikan
*      Pada klien yang mendapatkan obat secara regular / terus menerus ( misalnya vitamin B12 ) maka lakukan rotasi penyuntikan
*      Jika klien yang akan disuntikkan adalah anak – anak , maka perawat dapat meminta bantuan orang tua dalam menurunkan ketegangan / kecemasan anak tersebut . suntikkan pula dengan menggunakan ukuran spuit dan jarum yang sesuai



·        PERSIAPAN ALAT

*      Daftar buku obat / catatan , jadwal pemberian obat
*      Obat dalam tempatnya
*      Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran : dewasa 2,5 – 3,75 dan anak-anak 1,25 – 2,5 cm
*      Kapas alcohol dalam tempatnya
*      Cairan pelarut
*      Bak injeksi
*      Bengkok

·        PROSEDUR KERJA

*      Cuci tangan
*      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
*      Ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis , setelah itu letakkan pada bak injeksi
*      Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan ( lihat lokasi penyuntikan )
*      Desinfeksi dengan kapas alcohol tempat yang akan dilakukan penyuntikan
*      Lakukan penyuntikan :
§         Pada daerah paha ( vastus lateralis ) , anjurkan pasien untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi

§         Pada ventrogluteal , anjurkan pasien untuk miring , tengkurap atau terlentang dengan lutut dan pinggul pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan dalam keadaan fleksi


§         Pada daerah dorso gluteal , anjurkan pasien untuk tengkurap dengan lutut diputar kea rah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah

§         Pada daerah deltoid ( lengan atas ) , anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi
*      Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus
*      Setelah jarum masuk , lakukan aspirasi spuit . bila tidak ada darah , semprotkan obat secara perlahan hingga habis
*      Setelah selesai , ambil spuit dengan manarik spuit dan tekan daerah penyuntikan dengan kapas alcohol , kemudian letakkan spuit yang telah digunakan pada bengkok
*      Catat reaksi , jumlah dosis dan waktu pemberian
*      Cuci tangan